Menurut Ririn, selagi tidak berlebihan, kandungan yang terdapat pada tahu dan tempe justru dibutuhkan oleh tubuh sebagai alternatif untuk memperoleh protein hewani, di saat daging merah berlemak dan daging olahan harus dihindari.
Kita selama ini makan tempe dan tahu sebagai sumber protein, tapi ironinya kedelai ini diimpor 2,5 juta sampai 3 juta ton per tahunnya.
Kenaikan harga kedelai berpotensi mempengaruhi minat perajin untuk memproduksi tahu dan tempe, sehingga berdampak pada kenaikan harga tahu dan tempe, serta dapat mengganggu keberlangsungan usaha perajin tahu dan tempe
Harga kedelai melambung, produsen tahu tempe diminta tidak mogok